Ledakan Bom di Klinik Fertilitas California: Aksi Terorisme?

Kriminal Penulis SILVIA VALENTINA PUTRI
Senin, 19 Mei 2025 - 11:37
Gambar Berita
Winnicode Officials

Palm Springs, California – Sebuah ledakan bom mengguncang area dekat pusat kota Palm Springs, California, pada Sabtu pagi waktu setempat, menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya. FBI mengonfirmasi bahwa insiden tersebut merupakan tindakan terorisme yang disengaja.

“Ini adalah tindakan terorisme yang disengaja. Investigasi kami akan menentukan apakah ini termasuk dalam terorisme domestik atau internasional,” ujar Akil Davis, Kepala Kantor FBI Los Angeles.

Ledakan terjadi di tempat parkir dekat American Reproductive Centers (ARC), sebuah klinik fertilitas yang cukup terkenal di wilayah tersebut. Meskipun bangunan klinik mengalami kerusakan, pihak klinik menyatakan tidak ada pasien maupun staf yang terluka. Selain itu, pihak klinik juga menyampaikan bahwa sel telur dan embrio yang disimpan juga tetap aman karena laboratorium utama berada di lokasi berbeda. “Puji Tuhan hari ini tidak ada pasien yang dijadwalkan.” kata Dr. Maher Abdallah, pemilik dan kepala klinik ARC, kepada Associated Press. 

Berdasarkan kutipan BBC, saksi mata, Michael Beaumier, menyatakan ledakan yang terjadi sangat dahsyat hingga membuatnya terlempar dari sepeda. Ia mengaku mendengar suara dentuman keras disertai pecahan kaca di sekelilingnya, yang menunjukkan betapa kuatnya ledakan tersebut.

Saksi lainnya, Rhino Williams, yang saat itu berada di sebuah restoran tak jauh dari lokasi kejadian, awalnya mengira suara tersebut berasal dari pesawat yang jatuh. Ia menyebut melihat mobil yang terbakar di area parkir, bangunan yang rusak parah dengan dinding yang roboh, serta sebuah iPhone yang terpasang di tripod, seolah-olah sedang merekam ledakan tersebut.

FBI mengidentifikasi pelaku sebagai Guy Edward Bartkus, pria berusia 25 tahun asal Twentynine Palms, sebuah wilayah yang dikenal sebagai rumah bagi pangkalan marinir besar. Menurut penyelidikan awal, Bartkus diduga meninggal akibat ledakan yang ia picu sendiri menggunakan bom rakitan berbahan kendaraan (vehicle-borne IED).

Pihak berwenang menyatakan bahwa Bartkus memiliki pandangan anti-natalis — ideologi yang menentang kelahiran dan pertumbuhan populasi. Dalam tulisan dan rekaman yang ditemukan, ia menyebut prosedur fertilisasi in vitro (IVF) sebagai sesuatu yang “sangat salah”. Salah satu rekaman berdurasi 30 menit menunjukkan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk melakukan aksi bunuh diri dengan bahan peledak, dan kemungkinan besar berniat menyiarkan langsung ledakan tersebut, menurut aparat yang berbicara kepada NBC News.

Ledakan menyebabkan kerusakan parah pada bangunan