Konklaf adalah proses resmi dan sakral dalam Gereja Katolik yang digunakan untuk memilih Paus, pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia. Proses ini berlangsung setiap kali seorang Paus meninggal dunia atau memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Kata "konklaf" sendiri berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti "dengan kunci". Ini merujuk pada cara para pemilih Paus, yaitu kardinal, dikurung secara simbolis di dalam Kapel Sistina, Vatikan, selama proses pemilihan berlangsung. Mereka tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan dunia luar sampai seorang Paus baru terpilih.
Proses konklaf biasanya dimulai 15 hingga 20 hari setelah kursi kepausan kosong. Selama masa ini, para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Roma. Hanya mereka yang berusia di bawah 80 tahun yang diizinkan memberikan suara, sesuai aturan yang diberlakukan oleh Paus Paulus VI dan diperbarui oleh Paus Yohanes Paulus II. Dalam praktiknya, jumlah kardinal pemilih biasanya berkisar antara 100 hingga 120 orang.
Sebelum memasuki konklaf, seluruh kardinal mengikuti Misa khusus yang dikenal sebagai Misa Pro Eligendo Papa atau "Misa untuk Pemilihan Paus". Setelah itu, mereka bergerak menuju Kapel Sistina, tempat utama pelaksanaan konklaf, dan mengucapkan sumpah untuk menjaga kerahasiaan seluruh proses. Selama konklaf berlangsung, tidak ada akses ke media, internet, atau telepon. Semua alat komunikasi dilarang untuk menjamin independensi dan kekhusyukan pemilihan.
Pemungutan suara dilakukan secara tertulis dan bersifat rahasia. Para kardinal menuliskan nama calon yang mereka pilih pada kertas suara, yang kemudian dikumpulkan dan dihitung. Agar seorang kandidat dapat terpilih sebagai Paus, ia harus mendapatkan suara dua pertiga dari total kardinal yang hadir. Jika tidak ada yang mencapai ambang itu, pemungutan suara dilanjutkan. Dalam sehari, bisa dilakukan hingga empat putaran pemungutan suara: dua di pagi hari dan dua di sore hari.
Salah satu hal ikonik paling dikenal dari konklaf adalah asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Setelah setiap sesi pemungutan suara, surat suara dibakar. Jika belum ada hasil, bahan kimia ditambahkan untuk menghasilkan asap hitam tanda bahwa belum ada Paus yang terpilih. Sebaliknya, jika seorang Paus telah terpilih, surat suara dibakar dengan bahan khusus yang menghasilkan asap putih. Asap putih ini menjadi simbol bahwa Gereja Katolik kini memiliki pemimpin baru.
Setelah terpilih, kardinal yang menerima cukup
Festival musik kini menjadi bagian penting dari budaya anakmuda di Indonesia. Ac...
Lihat Selengkapnya →Beberapa tahun terakhir, Indonesia jadi salah satu negara yang sering dikunjungi...
Lihat Selengkapnya →Di era digital saat ini, keterampilan menjadi faktor penting dalam meningkatkan...
Lihat Selengkapnya →Salah satu aspek penting dalam budaya Indonesia adalah kebiasaan menghabiskan wa...
Lihat Selengkapnya →Pernahkah Anda membayangkan dunia tanpa kertas dan pena? Tanpa buku, surat, atau...
Lihat Selengkapnya → Kebaya modern kini jadi tren yang nggak bisa dipandang sebelah mata, apa...
Lihat Selengkapnya →Keindahan Pantai Indonesia: Surga Tropis yang Mendunia Indonesia, negeri kepula...
Lihat Selengkapnya →