Menjadi mahasiswa manajemen strata satu di era modern adalah langkah berani yang penuh harapan namun juga sarat kekhawatiran di tengah gelar yang menjanjikan dan teori teori bisnis yang diajarkan realita di luar kampus justru menunjukkan fakta yang mencemaskan banyak lulusan sarjana yang belum mampu mendapat pekerjaan bahkan setelah bertahun tahun menyelesaikan studi data pengangguran dari kalangan terdidik terus meningkat dan ini menjadi momok bagi mahasiswa manajemen yang sejak awal digadang gadang sebagai calon pemimpin dan pengelola sumber daya manusia banyak dari mereka mulai bertanya tanya apa gunanya belajar teori manajemen jika pada akhirnya mereka sendiri tidak bisa mengelola hidup karena tidak mendapat tempat di dunia kerja apakah pendidikan tinggi benar benar menjadi tiket menuju masa depan atau justru hanya menjadi dekorasi dalam CV yang tidak pernah dibaca
Lebih menyakitkan lagi ketika mahasiswa mulai menyadari bahwa dalam banyak proses perekrutan bukan sekadar kemampuan yang berbicara tetapi juga koneksi dan praktik suap yang tersembunyi namun nyata dunia kerja yang seharusnya menjadi ruang meritokrasi justru sering kali menjadi panggung ketidakadilan di mana uang dan kekuasaan memiliki peran yang lebih besar dibandingkan kompetensi hal ini meruntuhkan semangat mahasiswa yang selama bertahun tahun bersusah payah mengejar prestasi mengikuti organisasi mengembangkan kemampuan dan menabung pengalaman hanya untuk kemudian disalip oleh mereka yang memiliki jalan pintas ini menjadi tekanan psikologis yang luar biasa membuat banyak mahasiswa merasa sia sia dan kehilangan arah kepercayaan terhadap sistem pun mulai runtuh dan idealisme yang dulu tumbuh di awal perkuliahan perlahan hancur oleh realitas
Dalam situasi seperti ini mahasiswa manajemen dituntut untuk lebih adaptif dan tidak hanya bergantung pada teori semata mereka perlu memahami bahwa dunia kerja adalah medan yang tidak selalu adil dan karena itu mereka harus cerdas dalam menyusun strategi hidup membangun relasi yang sehat serta memanfaatkan teknologi untuk menciptakan peluang sendiri menjadi pekerja lepas membuka usaha kecil atau mengelola bisnis digital adalah beberapa langkah yang mulai ditempuh sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem yang tak lagi menjanjikan keadilan namun semua itu membutuhkan modal bukan hanya uang tetapi juga keteguhan hati dan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman tantangan ini menjadi ujian apakah ilmu manajemen yang mereka pelajari bisa benar benar
Colosseum, atau dikenal sebagai Amphitheatrum Flavium, adalah salah satu banguna...
Lihat Selengkapnya →Halo Sobat Semua! Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami percepatan...
Lihat Selengkapnya →Kecerdasan buatan (AI) kini tidak hanya pintar, tetapi juga punya gaya. Hal ini...
Lihat Selengkapnya →Kecepatan internet Indonesia kembali menjadi sorotan. Laporan terbaru Speedtest...
Lihat Selengkapnya →Menjadi mahasiswa strata satu di era banyaknya pengangguran bukanlah perjalanan...
Lihat Selengkapnya →WinniCode - Pemerintah China mengecam langkah pemerintahan Presiden Amerika Seri...
Lihat Selengkapnya →Wisuda, bagi banyak orang, bukan sekadar seremoni formal berpakaian toga dan men...
Lihat Selengkapnya →