Performa Williams Racing di musim Formula 1 2025 menjadi salah satu cerita kebangkitan paling mencolok dalam kompetisi. Di balik peningkatan performa tim asal Inggris ini, duet pembalap Alex Albon dan Carlos Sainz memainkan peran sentral dalam mengangkat kembali nama besar Williams ke papan tengah atas klasemen konstruktor.
Alex Albon, yang memperpanjang kontraknya hingga akhir musim 2026, tampil konsisten sejak awal musim. Pembalap keturunan Thailand-Inggris tersebut memperlihatkan kematangan dalam balapan, terutama dalam pengelolaan ban dan pengambilan keputusan di lintasan. Dalam Grand Prix Australia 2025, Albon berhasil finis di posisi kelima—hasil terbaik bagi Williams sejak era turbo-hybrid dimulai. Keberhasilan ini diperoleh berkat kombinasi strategi pit stop yang presisi dan kemampuan membaca dinamika balapan di bawah cuaca yang berubah-ubah. Hasil tersebut sekaligus menjadi sinyal bahwa Williams bukan lagi sekadar peserta, tetapi pesaing yang layak diperhitungkan dalam perebutan poin reguler.
Kehadiran Carlos Sainz pada musim 2025 juga memberikan dimensi baru dalam pengembangan teknis tim. Sainz, yang meninggalkan Ferrari pada akhir musim 2024, membawa serta pengalaman panjang bersama tim-tim besar seperti McLaren dan Ferrari. Meski harus beradaptasi dengan karakter mobil FW47 dan unit daya Mercedes, kontribusinya terasa sejak fase pengujian pra-musim di Abu Dhabi. Sainz memberikan masukan teknis penting yang membantu memperbaiki keseimbangan dan respons aerodinamis mobil, yang sebelumnya menjadi titik lemah Williams.
Sainz mencatat performa stabil dalam beberapa seri pembuka musim ini. Dalam Grand Prix Emilia-Romagna, meski strategi pit stop awal yang diterapkan tidak optimal, ia berhasil mengamankan posisi kedelapan. Di sisi lain, Albon kembali tampil impresif dengan finis di posisi kelima, membuktikan bahwa mobil Williams mampu bersaing di lintasan dengan kondisi teknis yang kompetitif. Hasil kolektif dari kedua pembalap ini membawa Williams mengamankan posisi di lima besar klasemen konstruktor sementara.
Selain performa di lintasan, kolaborasi antara Albon dan Sainz juga memperkuat perpaduan internal tim. Keduanya dikenal sebagai pembalap yang komunikatif dan terbuka terhadap pengembangan teknis. Dalam beberapa sesi latihan bebas dan debriefing teknis, input dari Sainz dilaporkan sangat membantu para insinyur Williams dalam mengidentifikasi solusi teknis yang tepat untuk adaptasi mobil di berbagai jenis sirkuit. Hal ini disampaikan secara terbuka oleh Team Principal James Vowles, yang menilai pengaruh Sainz terasa bahkan sebelum musim dimulai.
Albon, yang telah
Inggris tengah memasuki masa kampanye menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan...
Lihat Selengkapnya →Indonesia's Quick Response Indonesian Standard (QRIS) payment system has emerged...
Lihat Selengkapnya →Bangun tidur sering kali menjadi momen paling berat, terutama jika semalaman kur...
Lihat Selengkapnya → Kabar terror sempat menggegerkan warganet internasion...
Lihat Selengkapnya →Akhir Mei menandai peralihan musim di Jepang, dari musim semi (haru) yang hangat...
Lihat Selengkapnya →Pada Mei 2025, perkembangan teknologi global menunjukkan kemajuan yang pesat di...
Lihat Selengkapnya →Jakarta, 29 Mei 2025 — Pada hari ini, Kamis, 29 Mei 2025, masyarakat Indon...
Lihat Selengkapnya →